Main Article Content

Abstract

Implan merupakan salah satu metode hormonal yang mengandung 36 mg Levonorgestrel dengan konsep mekanisme kerjanya sebagai progesteron yang dapat menghalangi pengeluaran Luitenizing Hormon sehingga tidak terjadi ovulasi, mengentalkan lendir serviks dan menghalangi migrasi spermatozoa, serta menyebabkan situasi endometrium tidak siap untuk tempat nidasi.


Ada beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan  kontrasepsi  implan diantaranya pendidikan, umur, paritas dan jarak kehamilan.


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Periode Januari S.D Mei 2012. Jenis penelitian survey dengan pedekatan Cross Sectional Study. Data sekunder dari rekam medik dengan jumlah sampel 76 orang, yang diolah dengan program SPSS dan uji statistik Chi-Square.


Hasil penelitian tidak ada hubungan antara pendidikan, umur dan paritas dengan  pemakaian kontrasepsi implant di Puskesmas Pannambungan Kota Makassar Periode Januari S.D Mei 2012.


Perlunya penjelasan secara benar penggunaan kontrasepsi implan dalam rangka memotivasi calon akseptor untuk tetap memilih dan menggunakannya secara teratur, terutama juga bagi mereka yang tingkat pendidikannya rendah.

Keywords

Faktor-faktor, Kontrasepsi Implant, Puskesmas

Article Details

How to Cite
yesi, Y. G., & Raehan. (2024). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS PANNAMBUNGAN KOTA MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D MEI TAHUN 2012. Public Health And Medicine Journal, 2(2), 89–97. https://doi.org/10.59583/pama.v2i2.122

Journal References

  1. Andi Hari Prabowo, 2006, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi di Puskesmas Parengan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur, Dipublikasikan
  2. Aliamin, 2009, Hubungan Karakteristik Ibu dengan Penggunaan Implan di Puskesmas Ujan Mas Kabupaten Muara Enim, Dipublikasikan
  3. Azis Alimul Hidayat, 2010, Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data, Nuha Medika, Jakarta
  4. Budiarto, 2004, Metode Penelitian Kesehatan dan Kedokteran, EGC, Jakarta
  5. Budiarto, 2004, Biostatistik, EGC, Jakarta
  6. BKKBN, 2010, Rekapitulasi Akseptor Keluarga Berencana, http://www.bbkbn.com online diakses 1 Mei 2012
  7. BKKBN, 2010, Rekapitulasi Akseptor Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan
  8. Chandranita Manuaba, 2010, Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan untuk Program Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta
  9. Hartanto, 2004,Pelayanan Keluarga Berencana, Sinar Harapan, Jakarta
  10. Henderson. 2006, Konsep Kebidanan, EGC, Jakarta
  11. Glasier, 2009, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta
  12. Jones, 2002, Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi, Salemba Medika, Jakarta
  13. Sri Handayani, 2010, Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Nuha Medika, Jakarta
  14. Moore, 2001, Essensial Obstetri dan Ginekologi, Hipokrates, Jakarta
  15. Manuaba I.B.G, 2007, Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Pelayanan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta
  16. Manuaba I.B.G, 2008,Buku Ajar Obstetri, EGC, Jakarta
  17. Niken, 2010, Pelayanan Keluarga Berencana, Fitramajaya, Jakarta
  18. Ramli, 2005, Ragam Metode Kontrasepsi, EGC, Jakarta
  19. Soekidjo Notoatmodjo, 2003, Ilmu Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
  20. Saifuddin A.B, 2003, Buku Panduan Praktis Maternal dan Neonatal, EGC, Jakarta
  21. Saifuddin A.B, 2006, Buku Panduan Praktis Maternal dan Neonatal, EGC, Jakarta